Sunday, December 20, 2015

10 Trik Sederhana Menjadi Penulis Profesional

2 comments :
Saat kita sekolah dulu pak guru bahasa Indonesia sering mengucapkan kalimat, "Jika kamu mampu menceritakan sesuatu dengan lisan berarti kamu pun bisa menulisnya menjadi sebuah cerita." kepada kita. Begitulah cara beliau menggambarkan tentang betapa mudahnya menulis.

Yap, pak guru bahasa Indonesia kita benar sekali. Memang, semudah itulah membuat tulisan. Di dunia ini siapa orang yang tak mampu bercerita? Tak ada 'kan? Berarti, semua orang juga mampu menulis. Omong kosong jika ada orang yang mengatakan bahwa dia tidak mampu menulis. Alasan! Saya tak percaya sama sekali.

Namun, tentu saja keahlian ini punya tingkatan-tingkatan. Sama halnya dengan keahlian yang lain. Ada orang yang masih berada pada tingkatan pemula, yang masih harus banyak belajar. Ada juga yang berada pada tingkatan madia. Atau tingkatan yang paling tinggi, level ahli. Pada saat ini Sahabat berada pada tingkatan yang mana?


Tak ada cara belajar yang paling efektif untuk menjadi penulis selain dari menulis itu sendiri. Meskipun kita punya bakat setinggi gunung, namun kalau tak pernah dipraktikkan maka bakat itu hanya sebatas bakat terpendam semata. Lama-lama bakat itu akan hilang ditelan oleh kesibukan dan masalah hidup. Sayang 'kan?

Oleh karena itu, di sini penulis ingin sekali mengajak Sahabat semua untuk mulai menulis tentang apapun yang Sahabat suka. Menulislah! Beritahu dunia tentang apa yang Sahabat pikirkan. Jika Sahabat masih ragu tentang langkah-langkah menjadi penulis yang baik, jangan khawatir, di bawah ini saya sudah membuat daftarnya. Ikuti saja! Insya Allah, sedikit demi sedikit Sahabat pasti bisa menjadi penulis profesional. Ayo kita mulai dari nomor 1.

1. Membacalah sebanyak-banyaknya


Untuk menjadi seorang penulis kita perlu belajar dengan cara banyak-banyak membaca tulisan orang hebat. Sambil membaca, kita pelajari bagaimana cara dia menyajikan pemikiran dan imajinasinya hingga menjadi sebuah tulisan yang begitu mengasikkan. Ambil ilmu itu! Perbanyak perbendaharaan kata setiap hari.
Tahukah Sahabat, agar kita mampu menulis sebuah novel kita wajib membaca minimal 20 novel terlebih dahulu. Itu fakta!

2. Kuasai istilah sebanyak-banyaknya


Ketika membaca, kita akan berjumpa dengan isitilah-istilah baru yang menarik, tapi kita belum tahu artinya. Jangan lewatkan! Kumpulkan istilah itu lalu cari artinya dari berbagai sumber. Sehingga, pada saat kita menulis nanti kitapun telah bisa menggunakan istilah itu dengan benar. Jangan sampai nanti kita terhalang mendeskripsikan sesuatu hanya gara-gara tak tahu istilah untuk mendeskripsikannya.
Namun, yang paling penting dan harus selalu diingat adalah, kuasailah istilah yang paling rumit! Tapi, gunakanlah istilah yang paling sederhana dalam tulisan kita. Karena, tak banyak orang yang suka dengan penulis yang terlalu banyak menggunakan istilah rumit.

3. Berkunjunglah ke banyak tempat


Tak ada orang Indonesia yang bisa menceritakan tentang menara Eifel dengan detail kecuali mereka yang pernah berkunjung ke sana atau bahkan tinggal di Paris. Kita bisa saja berimajinasi menceritakan kisah cinta yang berlatar belakang menara Eifel. Tapi penjelasan yang kita buat pastilah tak semenarik orang yang pernah berkunjung ke sana. Bisa jadi tulisan kita malah menjadi ejekan mereka.

4. Cari topik yang paling disenangi


Ini merupakan hal yang sangat sangat sangat penting. Bagaimana mungkin tulisan kita menjadi sebuah tulisan yang menyentuh jika kita tak menyukai topik yang kita tulis. Seperti seorang aktor yang memerankan tokoh yang tidak disukainya. Tentu saja dia tak akan menjiwainya. Aktingnya tak akan menyentuh jauh ke lubuk hati.
Bisa jadi, aktingnya akan dinilai bagus. Tapi yang pasti, aktingnya jauh akan lebih hidup jika dia memerankan tokoh yang dia senangi.

5. Kerangka Menulis itu Perlu


Di sini kesalahan yang biasanya paling banyak kita lakukan. Kita menganggap bahwa kita bisa langsung menulis secara spontanitas. Padahal tidak! Kita tetap harus membuat kerangkanya terlebih dahulu agar tidak melebar kemana-mana. Meskipun kerangka itu hanya ada di dalam pikiran saja, namun tetap harus ada!

6. Hati-hati menggunakan tanda baca, huruf kapital, dan konjungsi


Ayo membaca lagi. Lihat bagaimana orang-orang berpengalaman menggunakan tanda baca, huruf kapital, dan kata penghubung (konjungsi). Misalnya, ketika mendeskripsikan rasa takjub, tanda baca apa yang mereka gunakan.
Pelajari juga buku-buku EYD yang baik dan benar. Cari informasinya di internet.

7. Kembangkan imajinasi


Di sinilah kehebatan kita sebagai seorang penulis yang juga berarti seorang pemimpi, bila dibanding dengan orang-orang realistis. Kita bisa mengembangkan imajinasi liar kita tanpa batas. Kita bisa menulis tentang perahu layar yang bisa terbang, naga yang bisa menyemburkan api, atau teknologi manusia pada tahun 3050. Dan itu sangat menarik.
Tahukah Sahabat bahwa James Cameron harus menunggu selama 2 tahun untuk bisa membuat film Avatar? Karena, teknologi yang ada saat itu belum mampu menerjemahkan imajinasi James yang tak berbatas.

8. Baca tulisan yang kita tulis berulang-ulang pada waktu yang berbeda


Saat kita menulis suasana hati kita mungkin sedang galau karena ada masalah dengan seseorang. Pada saat itu tulisan yang kita buat pas benar rasanya. Namun, seminggu kemudian mood kita sudah berubah menjadi gembira. Coba baca lagi tulisan kita itu! Masihkah sama rasanya dengan yang kemaren? Jika tidak, revisilah beberapa bagiannya.

9. Berbagi dengan orang-orang


Jika tulisan yang kita buat sudah selesai berbagilah dengan orang-orang, minta tanggapannya. Sekarang media untuk berbagi sudah sangat canggih. Kita tak perlu meminta pendapat teman-teman kita. Karena belum tentu mereka punya waktu untuk membaca tulisan kita. Lagipula pendapat mereka pasti subjektif. Berbagilah di sosial media. Banyak orang yang memiliki waktu luang di sana. Pendapat merekapun lebih objektif. Jangan takut dikritik.

10. Dapatkan ciri-ciri khasmu


Pada tahap belajar kita memang perlu meniru gaya menulis orang-orang hebat. Tapi, setelah kita menemukan gaya kita sendiri maka perjelaslah identitas kita itu. Tunjukkan kepada dunia betapa eksentriknya kita. Saya bukanlah JK Rowling ke-2. Saya juga bukan penerus Andrea Hirata. Saya adalah orang yang memandang dunia dengan cara berbeda dari kedua orang itu.

Jadi, gimana Sahabat? Tak sulit menjadi seorang penulis 'kan? Ayo mulailah menulis! Dokumentasikan hidup kita yang hanya sekali ini! Sebab kita ingin hidup 1000 tahun lagi.

2 comments :

  1. Wah menarik sekali tulisannya...
    Bener bener nambah wawasan...
    Btw ane sering nulis tapi entah tulisan ane sudah bisa di sebut maksimal.
    Silahkan bekunjung kalau ada waktu ke www.mltazam.com :)

    ReplyDelete

Pengunjung yang baik tidak akan meletakkan link hidup di kolom komentar!
Please dont put your link in comment box.

reno test